Karangan
adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap Karangan yang ideal pada prinsipnya
merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Lamuddin
Finoza, 2009:234). Senada dengan pendapat di atas, E. Kosasih (2003:26),
menjelaskan bahwa Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula
dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan
yang teratur.
Pendapat
lain dinyatakan Widyamartajaya (1979:9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan
ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi
suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau
tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
Poerwordarmita
(1984:445), mengungkapkan bahwa Karangan merupakan uraian tentang sesuatu
hasil, dengan demikian pengertian Karangan atau tulisan dapat kita batasi
sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman,
pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
Macam-macam Karangan
1. Karangan Narasi
Karangan
narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah
cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan Narasi
a.
Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
b.
Disajikan
dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c.
Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
d.
Latar
(setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
2. Karangan Deskripsi
Karangan
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan deskripsi:
a.
Melukiskan
atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.
Bertujuan
untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri
suatu objek yang dideskripsikan
c.
Sifat
penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat
berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d.
Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
3. Karangan Eksposisi
Karangan
Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan Eksposisi:
a.
Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
b.
Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c.
Tidak
terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d.
Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.
Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
4. Karangan Persuasi
Karangan
Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh
konkrit.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan persuasi:
a.
Terdapat
himbauan atau ajakan
b.
Berusaha
mempengaruhi pembaca
5. Karangan Argumentasi
Karangan
Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi
pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan
contoh nyata.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan Argumentasi:
a.
Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
di akui oleh pembaca
b.
Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
c.
Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d.
Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan
subjektivitas
e.
Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non
Ilmiah
1. Karangan Ilmiah
Menurut
Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya
ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan
Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat
berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga
karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan
satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan
antara semua jenis karangan tersebut.
Hal-hal
yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
a. Karya tulis ilmiah memuat gagasan
ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
b. Keindahan karya tulis ilmiah terletak
pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
c.
Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
d. Karya tulis ilmiah terdiri dari
unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar yang tersusun mendukung alur pikir
yang teratur.
e. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan
asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah
kebahasaan.
f.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri
– Ciri Karya Ilmiah:
Dalam
karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Selain
ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. Kejelasan. Artinya semua yang
dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
b. Kelogisan. Artinya keterangan
yang dikemukakan masuk akal.
c.
Kelugasan. Artinya
pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
d. Keobjektifan. Artinya semua
keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
e. Keseksamaan. Artinya berusaha
untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
f.
Kesistematisan. Artinya
semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan
kesinambungan.
g. Ketuntasan. Artinya segi masalah
dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Ada
berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
a. Laporan penelitian. Laporan yang
ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh
Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh
Departemen Kebudayaan, dsb.
b. Skripsi. Tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (S1).
c.
Tesis.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
d. Disertasi. Tulisan ilmiah untuk
mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
e. Surat pembaca. Surat yang berisi
kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
f.
Laporan
kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
2. Karangan Non Ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri
Karya Tulis Non-Ilmiah:
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b. Fakta yang disimpulkan subyektif.
c.
Gaya
bahasa konotatif dan populer.
d. Tidak memuat hipotesis.
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f.
Bersifat
imajinatif.
g. Situasi didramatisir.
h. Bersifat persuasif.
i.
Tanpa
dukungan bukti.
Kriteria Metode Ilmiah
Penelitian
dianggap sebagai kegiatan ilmiah lantaran memakai metode keilmuan, yaitu
merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris,
pendekatan rasional mengedepankan kerangka pemikiran yang koheren serta logis,
sementara pendekatan empiris merupakan kerangka pengujian didalam memastikan
suatu kebenaran. (Menurut Ahmad Syafi’i mufid), Metode ilmiah ialah suatu usaha
untuk mencari jawaban mengenai fakta-fakta dengan menggunakan kesangsian yang
sistematis. Supaya suatu metode yang dipakai dalam hal penelitian
disebut sebagai metode ilmiah, maka metode tersebut harus memiliki
criteria sebagai berikut ini:
1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan
ataupun penjelasan-penjelasan yang ingin diperoleh dalam hal
penelitian, baik yang akan dikumpulkan lalu kemudian
dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta serta data
yang nyata. Janganlah penemuan dan pembuktian itu didasar-kan pada daya
khayal dan kira-kira ataupun legenda-legenda maupun
kegiatan yang sejenis itu.
2. Bebas dari Prasangka
Metode
ilmiah harus memiliki sifat bebas dari prasangka, bersih dan jauh
dari pertimbangan yang subjektif. Mennggunakan suatu fakta harus dengan
alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam
memahami serta memberikan arti terhadap fenomena yang sangat
kompleks, haruslah menggunakan prinsip analisa. Seluruh
masalah harus dicari sebab-musababnya serta cara pemecahannya dengan
memakai analisa yang masuk akal, fakta yang mendukung jangan
dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibikin deskripsinya saja. Akan
Tetapi seluruh kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa
yang tajam.
4. Menggunakan Hipotesa
Dalam
metode ilmiah, peneliti itu harus dituntun dalam proses berpikir dengan
menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk memecahkan suatu persoalan
serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang hendak dicapai
sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran secara tepat.
Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran sang
peneliti.
5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja
penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang memang
objektif. Ukuran tidak boleh didapat hanya berdasarkan merasa-rasa atau
menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibikin secara objektif
dan dengan menggunakan pikiran yang sadar.
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam
memperlakukan data ukuran yang besifat kuantitatif yang biasa harus
digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan
Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus
senantiasa digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang,
sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya. Kuantifikasi yang
termudah adalah dengan memakai ukuran nominal, ranking dan rating.
Sikap Ilmiah
1.
Sikap
ingin tahu. Diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal.
Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan
komponen yang lain? Dan seterusnya.
2.
Sikap
kritis. Direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik
dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah
maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
3.
Sikap
terbuka. Dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan
argumentasi orang lain.
4.
Sikap
objektif. Diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi
perasaan pribadi.
5.
Sikap
rela menghargai karya orang lain. Diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai
karya yang orisinal milik pengarangnya.
6.
Sikap
berani mempertahankan kebenaran. Diwujudkan dengan membela fakta atas hasil
penelitiannya.
7.
Sikap
menjangkau ke depan. Dibuktikan dengan sikap futuristik, yaitu
berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu
menyusun suatu teori baru.
Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
1. Masalah
Menentukan
masalah/topik
Yaitu
dengan dengan cara memilih secara teliti panduan pertanyaan :
a. Apakah masalah berguna dan cukup
penting di persoalkan
b. Apakah membahas masalah ini akan
menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
c.
Apakah
masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
d. Apakah masalah yang dibahas cukup
terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta
yang spesifik
e. Jika terlalu luas maka tidak akan
terarah dan pembahasan menjadi dangkal
f.
Apakah
untuk pembahasan tersedia data, hal ini memungkinkan pelaksanaan tindakan untuk
pemecahan masalahnya
g. Pembahasan perlu data dan kepustakaan
yang cukup
h. Apakah masalah yang ada dapat
dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.
4
hal yang harus dipenuhi agar masalah dapat dipilih
1. Sesuai dengan minat peneliti
a. Minat : Tekun, tidak putus asa bila
ada kendala
b. Tidak minat : tidak bergairah, hasil
menjadi kurang baik bahkan gagal
c.
Berkaitan
dengan keahlian
d. Secara etis di persyaratan penulisan
karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keahlian → lebih baik dan
dapat dipertanggung jawabkan
2.
Dapat
Dilaksanakan
a. Kemampuan peneliti →
Penguasaan teori dan menguasai metode pemecahanan masalahnya
b. Waktu yang cukup →
bila waktu tidak cukup maka karya ilmiah tidak selesai
c.
Tenaga
untuk melaksanakan :
·
Membuat
Proposal
·
Mengumpulkan
Data
·
Mengolah
Data
·
Membuat
Pembahasan
d. Dana yang tersedia
3.
Tersedia
Faktor Pendukung
a. Data Tersedia
b. Ada izin dari yang berwenang
4.
Hasil
Penelitian yang bermanfaat
a. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan
b. Masyarakat pada umumnya
Sumber
Masalah
1. Pengalaman dan pengamatan pribadi
2. Pengalaman orang lain
a. Publikasi media cetak (buku, artikel,
koran dll)
b. Kuliah, ceramah, seminar dll.
3. Pengungkapan pengalaman dengan orang
lain melalui wawancara
Merumuskan
Judul, mencakup:
1. Rancangan atau desain penelitian
2. Objek yang diteliti
3. Subjek yang diteliti
4. Lokasi
5. Waktu
2. Penelusuran Pustaka/Studi Kepustakaan
Sumber
informasi :
a. Tulisan : buku, majalah/jurnal
b. Person : wawancara dengan orang ahli
yang kompeten
c.
Tempat
: museum, laboratorium
Sumber
informasi tersebut dapat diperoleh dengan:
a. Secara Primer : buku, penelitian,
wawancara dengan ahli
b. Secara Sekunder : terjemahan,
rangkuman
c.
Secara
Tersier : petunjuk untuk sumber primer dan sekunder (contoh: kamus)
3. Penyajian Karya Ilmiah
a. Tepat, konsisten dan lengkapnya
deskripsi data
b. Kemampuan deskripsi data
c.
Tepat,
konsisten dan lengkapnya analisa data
d. Tepat dan lengkapnya kesimpulan
setiap satuan dan keseluruhan analisa data
e. Tepat dan jelasnya kesimpulan
menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis : hipotesis yang
diajukan
f.
Tepat
dan mengena implikasi yang dikemukakan serta saran yang diberikan
g. Tertata segala sesuatu, sifat
penanganan penulisan yang bersungguh-sungguh
4. Contoh Karya Tulis Ilmiah
Laporan
Penelitian
Kunci
dari laporan penelitian menurut Indra budi
1. Introduction
2. Rumusan masalah, literatur dan
hipotesa
3. Methods
Sampling, desain dan
prosedur serta pengukuran
4. Result
Statement
of result tabel, figure
5. Conclusion, abstrack dan reference
Ada
beberapa jenis penyajian laporan penelitian diantaranya yaitu :
a. Menurut Edward P.J. Corbett bentuk
penyajian laporan resmi yaitu :
1.
Surat
Penyerahan
2.
Halaman
Judul
3.
Daftar
isi
4.
Daftar
Ilustrasi, bagan dan grafik
5.
Sari
Laporan (abstrak)
6.
Pengantar
Laporan
7.
Batang
Tubuh Laporan
8.
Daftar
Kesimpulan
9.
Daftar
Saran
10.
Lampiran-lampiran
11.
Daftar
Bacaan/acuan
12.
Indeks
b. Menurut Slamet Suseno (Teknik
Penulisan Ilmiah Populer) dalam penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
1.
Judul
2.
Abstrak/sari
3.
Pendahuluan
4.
Tubuh
Utama (bahan metode penelitian, uraian pelaksanaan)
5.
Penutup
utama (hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran ucapan terima kasih)
6.
Referensi
atau acuan
5. Format Umum Penulisan KTI
a. Bagian Permulaan
1. Halaman Sampul
·
Judul
·
Jenis
laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
·
Nama,
NIM Mahasiswa
·
Lambang
Institusi
·
Nama
Lengkap Universitas
2. Halaman logo
3. Halaman Judul (sama dengan halaman
sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4. Halaman Persetujuan
·
Persetujuan
Pembimbing
·
Pengesahan
untuk para penguji
5. Kata Pengantar
6. Ucapan Terimakasih
7. Abstrak
8. Daftar Isi
9. Daftar tabel, gambar dan lampiran
b. Bagian Isi
1. Pendahuluan
·
Latar
belakang pengambilan topic
·
Perumusan
masalah
·
Tujuan
Ø
Umum
Ø
Khusus
·
Manfaat
Penelitian
2. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konsep
·
Diagram
kerangka konsep
·
Hipotesa
·
Defenisi
operasional
4. Metodologi Penelitian
·
Rancangan/desain
penelitian
·
Populasi
·
Pengambilan
sampel
·
Cara
pengolahan data
5. Hasil Penelitian
·
Penguraian
hasil penelitian
6. Pembahasan
·
Mebahas
hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
7. Kesimpulan
8. Saran
Referensi :
0 Komentar