Tugas
Kelompok Minggu 2 Bulan Pertama
Nama :
1. Adi Fajar Suseno (
20212177 )
2. Annisa
Puspanira ( 20212971 )
3. Rachman
Effendi (
25212824 )
4. Yosi
Krista Agnesti ( 27212875 )
Kelas : 4EB14
Soal :
2. Pertimbangkanlah
negara-negara berikut : (1) Belgia, (2) Cina, (3) Republik Ceko , (4) Gambia,
(5) India, (6) Meksiko, (7) Senegal, dan (8) Taiwan.
Diminta : Ke
dalam bagian manakah negara-negara tersebut diklasifikasikan berdasarkan sistem
hukum? Ke dalam bagian manakah jika diklasifikasikan berdasarkan sistem praktik
akuntansi ? Berikan alasan atas jawaban anda.
Jawaban:
Klasifikasi berdasarkan sistem hukum :
- Belgia: Hukum Sipil (Civil Law)
- China: Hukum Sipil (Civil Law)
- Republik Ceko: Hukum Sipil (Civil Law)
- Gambia:
- India: Hukum Anglo Saxon (Common Law)
- Meksiko: Hukum Sipil (Civil Law)
- Senegal :
- Taiwan: Hukum Sipil (Civil Law)
Klasifikasi berdasarkan sistem praktik akuntansi :
1. Belgia
(Akuntansi Negara Latin)
2. China
(Akuntansi Negara Asia)
Perubahan sistem
akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi pemerintah menjadi
penyediaan informasi untuk pengguna yang lebih luas termasuk investor, kreditor
dan manajemen perusahaan. Pemerintah China berpengaruh sangat besar dalam
bidang akuntansi dan auditing. Tahun 1949, akuntansi model Uni-Soviet membawa
uniformity dan sentralisasi kontrol untuk tujuan perencanaan nasional. Tahun
1978, kebijakan open door China memodifikasi sistem akuntansinya. Undang-undang
akuntansi RRC yang pertama diadopsi tahun 1985 yaitu menteri keuangan memiliki
kewenangan menerbitkan standar akuntansi. Tahun 1992, Standar akuntansi dasar
untuk perusahaan dan kerangka konseptual akuntansi China dikeluarkan. Lembaga
seperti asosiasi akuntansi China, Perusahaan akuntansi internasional seperti
Deloitte Touche Tohmatsu memainkan peranan dalam reformasi kebijakan akuntansi
China juga.
3. Republik Czech (Akuntansi Negara
Eropa Timur)
Czech mengikuti
Polandia dalam mengimplementasikan shock terapy model untuk merubah menuju
ekonomi berbasis pasar. Republik Czech mengalami krisis mata uang pada tahun
1996, yang berakibat pada dikeluarkan kebijakan uang ketat. Czech bergabung
dalam Uni Eropa pada tahun 2004. Republik Czech memperkenalkan sistem akuntansi
dan perpajakan pada tahun 1993. Standar akuntansi disusun oleh Menteri Keuangan.
Republik Czech saat ini berupaya mengurangi perbedaan standar yang berlaku di
negaranya dengan IFRS. Sebagai bagian dari Uni Eropa, Republik Czech mengadopsi
IFRS pada tahun 2005.
4. Gambia
5. India (Akuntansi Anglo-Amerika)
Pada
tahun 1950-an, >50% masyarakat India berada dalam kemiskinan. Beberapa tahun
terakhir, India menunjukkan kemajuan ekonomi signifikan. Hukum murni India
berasal dari Inggris sehingga standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan
informasi untuk investor. Pada tahun 1949, didirikan Institute of Chartered
Accountants (ICAI) sebagai organisasi nasional untuk akuntan di India san
Accounting Standard Boards (ASB) sebagai lembaga yang memformulasikan standar
akuntansi untuk membantu ICAI menjalankan tugasnya membuat dan memodifikasi
standar akuntansi di India. ICAI anggota International Federation of
Accountants (IFAC) menggunakan dan mempromosikan IFRS untuk mencapai
keselarasan standar internasional.
6. Meksiko (Akuntansi Negara Latin)
Mexico
memberikan informasi yang dibutuhkan kreditor dan otoritas pajak. Perkembangan
ekonomi Mexico semakin pesat Sejak dibentuknya North American Free Trade
Agreement (NAFTA), Secara historis, akuntansi Mexico dipengaruhi U.S GAAP dan
GAAS disebabkan kebutuhan Mexico terhadap penanaman modal Amerika Serikat.
Mexico sering mengacu pada IFRS bila standar US GAAP tidak memenuhi kebutuhan
Mexico. Profesi Akuntansi di Mexico berada dalam naungan IMCP yang bertugas
menerbitkan standar akuntansi dan standar auditing serta kode etik profesi.
Tahun 2001, IMCP membentuk Mexican Council for Research and Development of
Financial Reporting Standards (CINIF) yang bertanggungjawab menerbitkan standar
akuntansi yang sesuai dengan IFRS. Awal 2005, 70 persen standar yang berlaku di
Mexico telah sesuai dengan international standards.
7. Senegal (Akuntansi Negara Latin)
8. Taiwan (Akuntansi Negara Asia)
RDF
saat ini telah menegaskan komitmen Taiwan untuk konverjensi dengan IAS/IFRS.
Konsep akuntansi keuangan dan penyusunan laporan keuangan di revisi pada tahun
2002 didasarkan pada kerangka dasar IASC. Seluruh proyek baru dan yang telah
ada yang dilaksanakan oleh FASC akan disesuaikan dengan IAS/ IFRS.Perbedaan
antara prinsip akuntansi Taiwan dengan IAS/IFRS akan diidentifikasikan dan akan
direvisi agar sesuai dengan IAS/IFRS.
Soal :
6. Uni Eropa
(EU) yang dahulu dikenal sebagai masyarakat Eropa dan awalnya pasar bersama
Eropa-dibentuk pada tahun 1957 dan memiliki 15 anggota sampai pada akhir 2003:
Austria, Belgia, Denmark, Finladia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia,
Luksemburg, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Untuk mendorong
pergeerakan modal dan pembentukan modal, EU mengeluarkan berbagai petunjuk yang
dirancang untuk mengharmonisasikan prinsip akuntansi yang diterima secara umum
di negara-negara anggotanya.
Diminta : Faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi manakah yang akan meenjadi hambatan
paling serius untuk mencapai harmonisasi akuntansi di EU? Faktor-faktor apakah
yang mengadakan usaha harmonisasi EU mencapai keberhasilan ?
Jawaban :
1. Sumber
pendanaan
Di Negara-negara
dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat akuntansi memiliki
focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko
terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus pada
perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) danhukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap. Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum
Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi
hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal
yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung
tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem
kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan
Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional
sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi
tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode
hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa
guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
3. Perpajakan
Di kebanyakan
Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi
adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di
Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak
berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang
disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika
akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan
penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk
Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan
suatu contoh.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Faktor Politik
& Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional karena
kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat
akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui
penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan
(double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan
menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan
(rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep
akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang
dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti
Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni
Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi
menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi
eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu
yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang
berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi perekonomian
jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi
yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud
dan sumber daya manusia semakin berkembang.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar dan
praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna
jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang
kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali
para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu
contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada
situasi lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim
warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir
inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina.
8. Budaya
Di sini budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum).
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
- individualism,
- jarak kekuasaan,
- penghindaran ketidakpastian, dan
- maskulinitas.
Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan
sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang
berbeda.
Soal :
10.
Banyak negara yang mengizinkan atau membiarkan perusahaan-perusahaannya yang
telah terdaftar menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional dalam
laporan-laporan keuangannya, atau laporan yang dikonsolidasikan untuk
kepentingan investor.
Diminta
: Pertimbangkan kesepuluh negara berikut ini ; Cina, Republik Ceko, Perancis,
Jerman, India, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Untuk
masing-masing negara apakah IFRS (a) tidak diizinkan, (b) diizinkan, (c)
diperlukan untuk sesuatu, atau (d) diperlukan untuk seluruh perusahaan domestik
yang terdaftar dalam Bursa Saham? Diskusikan kemungkinan-kemungkinan alasan
untuk menetapkan pola yang diteliti.
Kode
|
Negara
|
Perusahan
Domestik yang Terdaftar dalam Bursa Saham
|
|||
IFRS
Tidak Diizinkan
|
IFRS
Diizinkan
|
IFRS
Diperlukan Untuk Sesuatu
|
IFRS
Diperlukan Untuk Seluruh Perusahaan
|
||
CN
|
Cina
|
||||
Republik Ceko
|
√
|
||||
Perancis
|
√
|
||||
Jerman
|
√
|
||||
India
|
√
Diizinkan hanya untuk laporan keuangan konsolidasian
|
||||
Jepang
|
√
|
||||
Meksiko
|
√
|
||||
Belanda
|
√
|
||||
Inggris
|
√
|
||||
Amerika Serikat
|
√
|
Penjelasan
mengenai kemungkinan-kemungkinan pola yang diteliti :
1. Cina (CN)
Standar Akuntansi Cina yang baru untuk
Bisnis Usaha (CAS) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan (MoF) pada tahun
2006 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2007. Standar ini secara
substansial bergabung dengan IFRS, kecuali untuk modifikasi tertentu (misalnya
melarang pembalikan kerugian penurunan nilai aset jangka panjang) yang
mencerminkan keadaan dan lingkungan Cina yang unik.
Pada bulan April 2010, Kementerian
Keuangan Cina merilis roadmap untuk melanjutkan penggabungan CAS dengan IFRS.
Cina telah membuat komitmen untuk konvergensi dengan SAK . Standar konvergensi
adalah proses yang berkelanjutan dan Kementerian Keuangan terus menghabiskan
upaya yang signifikan pada konvergensi yang sedang berlangsung antara CAS dan
SAK .
CAS sekarang wajib bagi entitas
termasuk perusahaan di RRC yang terdaftar, lembaga keuangan (termasuk entitas
terlibat dalam bisnis sekuritas diizinkan oleh China Securities Regulatory
Commission), badan usaha milik negara tertentu, perusahaan swasta di provinsi
tertentu. Dalam roadmap tersebut, Kementerian Keuangan telah menunjukkan
keinginannya untuk memiliki semua perusahaan besar dan menengah (terlepas
apakah mereka emiten atau perusahaan swasta) mengadopsi CAS baru pada tahun
2012 .
Pada bulan Desember 2007, HKICPA
diakui CAS ekuivalen untuk HKFRS, yang identik dengan IFRS, termasuk semua
pengakuan dan pengukuran pilihan, tetapi dalam beberapa kasus yang berbeda
tanggal efektif dan persyaratan transisi. Maka dari itu, CASC dan HKICPA
bersama-sama dengan IASB dibuat mekanisme yang berkelanjutan untuk memperkuat
kesetaraan terus seperti itu.
Pada bulan Desember 2010 , Bursa
Efek Hong Kong memutuskan untuk mengizinkan perusahaan domestik - termasuk yang
terdaftar di Hong Kong untuk memiliki pilihan untuk menyajikan laporan keuangan
menggunakan CAS dan diaudit oleh perusahaan audit domestik disetujui. Sejumlah
perusahaan seperti telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan menggunakan
CAS untuk pelaporan tahunan.
Komisi Uni Eropa memungkinkan
emiten Cina untuk menggunakan CAS ketika mereka memasuki pasar Uni Eropa tanpa
menyesuaikan laporan keuangan sesuai dengan IFRS didukung oleh Uni Eropa
2. Republik Ceko
Negara ini adalah negara anggota
Uni Eropa / EEA . Laporan audit dan dasar catatan presentasi mengacu sesuai
dengan "IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni Eropa". Uni Eropa telah
mengadopsi hampir semua IFRS, meskipun ada jeda waktu dalam mengadopsi beberapa
IFRS baru-baru ini dan salah satu aspek dari IAS 39 telah dimodifikasi.
Modifikasi mempengaruhi sekitar 50 bank Uni Eropa berikut IFRS (seperti yang
diadopsi di Uni Eropa). Uni Eropa juga memungkinkan penerbitan laporan keuangan
perusahaan terpisah ditandai sebagai memenuhi IFRS seperti yang diadopsi di Uni
Eropa dalam keadaan bertentangan dengan IAS 27.
3. Perancis
Negara
ini adalah negara anggota Uni Eropa / EEA . Laporan audit dan dasar catatan
presentasi mengacu sesuai dengan "IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni
Eropa". Uni Eropa telah mengadopsi hampir semua IFRS, meskipun ada jeda
waktu dalam mengadopsi beberapa IFRS baru-baru ini dan salah satu aspek dari
IAS 39 telah dimodifikasi. Modifikasi mempengaruhi sekitar 50 bank Uni Eropa
berikut IFRS (seperti yang diadopsi di Uni Eropa). Uni Eropa juga memungkinkan
penerbitan laporan keuangan perusahaan terpisah ditandai sebagai memenuhi IFRS
seperti yang diadopsi di Uni Eropa dalam keadaan bertentangan dengan IAS 27.
4. Jerman
Negara
ini adalah negara anggota Uni Eropa / EEA . Laporan audit dan dasar catatan
presentasi mengacu sesuai dengan "IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni
Eropa". Uni Eropa telah mengadopsi hampir semua IFRS, meskipun ada jeda
waktu dalam mengadopsi beberapa IFRS baru-baru ini dan salah satu aspek dari
IAS 39 telah dimodifikasi. Modifikasi mempengaruhi sekitar 50 bank Uni Eropa
berikut IFRS (seperti yang diadopsi di Uni Eropa). Uni Eropa juga memungkinkan
penerbitan laporan keuangan perusahaan terpisah ditandai sebagai memenuhi IFRS
seperti yang diadopsi di Uni Eropa dalam keadaan bertentangan dengan IAS 27.
5. India
Sejak April 2010, Dewan Bursa Efek
India (SEBI) telah memberikan opsi untuk entitas yang terdaftar memiliki anak
perusahaan untuk menyerahkan hasil keuangan konsolidasi mereka baik sesuai
dengan standar akuntansi yang ditetapkan dalam pasal 211 (3C) dari Companies
Act, 1956, atau sesuai dengan IFRS (dengan rekonsiliasi diperlukan).
Penyampaian terpisah hasil keuangan ke bursa saham akan terus sesuai dengan
GAAP India.
Pada bulan Januari 2015,
Kementerian India Corporate Affairs ( MCA ) merilis roadmap revisi yang
mencerminkan bahwa pada dasarnya, perusahaan dengan kekayaan bersih sebesar Rs.
500 Crore atau lebih harus wajib mengikuti Standar Akuntansi India ( Ind AS ),
yang sebagian besar menyatu dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (
SAK/IFRS ), mulai 1 April 2016. Korporasi yang memiliki kekayaan bersih kurang
dari Rs. 500 Crore tapi terdaftar, atau dalam proses mendapatkan daftar, dan
perusahaan dengan kekayaan bersih sebesar Rs. 250 Crore atau lebih harus
mengikuti norma-norma baru dari 1 April 2017. Roadmap baru membebaskan
perbankan , asuransi dan perusahaan pembiayaan non – perbankan. Roadmap masih
perlu secara resmi diberitahu, yang diharapkan "lama".
6. Jepang
Pada 11 Desember 2009, Otoritas
Jasa Keuangan Jepang (FSA) yang diterbitkan Cabinet Office Ordinances yang memungkinkan beberapa perusahaan publik
Jepang secara sukarela untuk mulai menggunakan IFRS yang ditunjuk oleh
Komisaris FSA dalam laporan keuangan konsolidasi sejak tahun fiskal yang
berakhir 31 Maret 2010.
Laporan audit mengacu kesesuaian
dengan baik IFRS atau IFRS ditunjuk oleh FSA Jepang, tergantung pada status
penunjukan. Jika IFRS ditunjuk adalah sama efektif IFRS, laporan audit harus
mengacu pada IFRS sementara jika tidak (misalnya, keterlambatan penetapan dll),
referensi harus dilakukan untuk IFRS ditunjuk oleh FSA Jepang .
7. Meksiko
Pada tanggal 11 November 2008,
Securities and Exchange Commission Meksiko (Comision Nacional Bancaria y de
Valores, atau CNBV) mengumumkan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Meksiko akan diminta untuk menggunakan IFRS awal 2012. Tercatat perusahaan
akan memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS sebelumnya - mulai awal 2008 -
tunduk pada persyaratan yang akan ditetapkan oleh CNBV.
8. Belanda
Negara
ini adalah negara anggota Uni Eropa / EEA . Laporan audit dan dasar catatan
presentasi mengacu sesuai dengan "IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni
Eropa". Uni Eropa telah mengadopsi hampir semua IFRS, meskipun ada jeda
waktu dalam mengadopsi beberapa IFRS baru-baru ini dan salah satu aspek dari
IAS 39 telah dimodifikasi. Modifikasi mempengaruhi sekitar 50 bank Uni Eropa
berikut IFRS (seperti yang diadopsi di Uni Eropa). Uni Eropa juga memungkinkan
penerbitan laporan keuangan perusahaan terpisah ditandai sebagai memenuhi IFRS
seperti yang diadopsi di Uni Eropa dalam keadaan bertentangan dengan IAS 27.
9. Inggris
Negara
ini adalah negara anggota Uni Eropa / EEA . Laporan audit dan dasar catatan
presentasi mengacu sesuai dengan "IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni
Eropa". Uni Eropa telah mengadopsi hampir semua IFRS, meskipun ada jeda
waktu dalam mengadopsi beberapa IFRS baru-baru ini dan salah satu aspek dari
IAS 39 telah dimodifikasi. Modifikasi mempengaruhi sekitar 50 bank Uni Eropa
berikut IFRS (seperti yang diadopsi di Uni Eropa). Uni Eropa juga memungkinkan
penerbitan laporan keuangan perusahaan terpisah ditandai sebagai memenuhi IFRS
seperti yang diadopsi di Uni Eropa dalam keadaan bertentangan dengan IAS 27.
10. Amerika Serikat
Pada tanggal 14 November 2008, US
SEC mempublikasikan komentar untuk diusulkan dalam Roadmap untuk Penggunaan
Potensi Laporan Keuangan Disusun Berdasarkan Standar Pelaporan Keuangan
Internasional oleh Emiten AS. Saat ini, pendaftar domestik US SEC diwajibkan
untuk menggunakan US GAAP dan tidak diizinkan untuk menggunakan IFRS.
Referensi :
Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek, 2010, International Accounting, edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta.
0 Komentar