· Definisi
Penilaian
Proses, cara, perbuatan
menilai; pemberian nilai (biji, kadar mutu, harga):penelaahan dan ~ yg
lengkap; ~formal seseorang
atau komite yg mempunyai wewenang secara formal untuk menilai bawahannya di dl
ataupun di luar pekerjaan dan berhak menetapkan kebijakan selanjutnya thd
karyawan itu; ~individual atasan
langsung yg secara individual menilai perilaku dan prestasi kerja bawahannya; ~informal seseorang yg melakukan penilaian tt
kualitas kerja dan pelayanan yang diberikan tiap karyawan; ~kolektif tim yang melakukan penilaian prestasi
karyawan dan menetapkan kebijakan selanjutnya thd karyawan tersebut; ~pekerjaan penentuan nilai dari suatu pekerjaan
untuk menentukan skala gaji, syarat-syarat kenaikan pangkat, dan perangsang terhadap
pekerjaan
·
Definisi
Proposisi
Proposisi adalah istilah yang
digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh
dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau
dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan
mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah.
Dalam ilmu logika, proposisi
mempunyai tiga unsur yakni:
2.
Predikat adalah perkara yang
dinyatakan dalam subjek.
· Definisi
inferensi
Inferensi adalah tindakan atau proses yang
berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar.
Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference
dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi
manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional
dipelajari dalam bidang psikologi kognitif ; kecerdasan buatan para
peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi
manusia. inferensi statistik memungkinkan
untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
Proses
di mana kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa disebut penalaran induktif.
Kesimpulannya mungkin benar atau salah, atau benar dalam tingkat tertentu
akurasi, atau yang benar dalam situasi tertentu. Kesimpulan disimpulkan dari
pengamatan beberapa dapat diuji oleh pengamatan tambahan.
Definisi
ini diperdebatkan (karena kurangnya kejelasan Ref:. Oxford kamus bahasa
Inggris: “induksi … 3 Logika kesimpulan dari suatu hukum umum dari
contoh-contoh tertentu..”) Definisi yang diberikan sehingga hanya berlaku ketika
“kesimpulan” adalah umum.
1. Sebuah
kesimpulan yang dicapai pada dasar bukti dan penalaran.
2. Proses
mencapai kesimpulan seperti: “ketertiban, kesehatan, dan dengan kebersihan inferensi”.
Contoh inferensi
Inkoherensi: tidak ada
definisi inferensi deduktif telah ditawarkan. definisi yang ditawarkan adalah untuk
inferensi INDUKTIF. Filsuf Yunani didefinisikan
sejumlah silogisme ,
bagian tiga kesimpulan yang benar, yang dapat digunakan sebagai blok bangunan
untuk penalaran yang lebih kompleks. Kita mulai dengan yang paling terkenal
dari mereka semua:
-
Semua
manusia fana
-
Socrates
adalah seorang pria
Oleh karena itu,
Sokrates adalah fana.
Pembaca dapat
memeriksa bahwa tempat dan kesimpulan yang benar, tetapi Logika berkaitan
dengan inferensi: apakah kebenaran kesimpulan mengikuti dari yang tempat?
Validitas kesimpulan tergantung pada bentuk kesimpulan. Artinya, kata “berlaku” tidak mengacu pada kebenaran atau kesimpulan tempat, melainkan dengan bentuk kesimpulan. Inferensi dapat berlaku bahkan jika bagian yang palsu, dan dapat tidak valid bahkan jika bagian-bagian yang benar. Tapi bentuk yang valid dengan premis-premis yang benar akan selalu memiliki kesimpulan yang benar. Sebagai contoh, perhatikan bentuk berikut symbological trek:
Validitas kesimpulan tergantung pada bentuk kesimpulan. Artinya, kata “berlaku” tidak mengacu pada kebenaran atau kesimpulan tempat, melainkan dengan bentuk kesimpulan. Inferensi dapat berlaku bahkan jika bagian yang palsu, dan dapat tidak valid bahkan jika bagian-bagian yang benar. Tapi bentuk yang valid dengan premis-premis yang benar akan selalu memiliki kesimpulan yang benar. Sebagai contoh, perhatikan bentuk berikut symbological trek:
-
Semua
apel biru.
-
Pisang
adalah apel.
Oleh karena itu, pisang berwarna
biru.
· Definisi implikasi
Pada
dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau
konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa
memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks
penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat. Apabila dalam sebuah penelitian
kita mempunyai kesimpulan misalnya "A", "Manusia itu
bernafas". Maka "Manusia itu bernafas" yang kita sebut dengan
implikasi penelitian. Untuk contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan
bahwa siswa yang di ajar dengan metode "A" lebih kreatif serta
memiliki skill yang lebih baik.
Dengan
demikian dengan menggunakan metode belajar "A" kita bisa mengharapkan
siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu
perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun.
Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada
berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi
penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.
·
Pengertian Wujud
Evidensi
Adalah semua fakta
yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi
merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami
suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian
evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya
tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin
mengartikannya sebagai "cara bagaimana kenyataan hadir" atau
perwujudan dari ada bagi akal". Misal Mr.A mengatakan "Dengan pasti
ada 301.614 ikan di bengawan solo", apa komentar kita ? Tentu saja kita
tidak hanya mengangguk dan mengatakan "fakta yang menarik". Kita akan
mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita
tidak dapat dilukiskan sebagai "kepastian", Tentu saja kemungkinan
untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah
menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk
menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin
persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan
terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya, kalau
seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, "Ada tiga jendela di
dalam ruang ini," persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas.
Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang
paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud
dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu
sumber tertentu.
·
Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan
dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian
melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap
digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan
untuk pengujian tersebut.
1.
Observasi
2.
Kesaksian
3.
Autoritas
·
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau
informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian.
Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan
keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau
penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta
tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.
Konsistensi
2.
Koherensi
·
Cara menilai autoritas
Seorang
penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari
tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan
pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian
atau data eksperimental.
1. Tidak
mengandung prasangka
2. Pengalaman
dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran
dan prestise
4. Koherensi
dengan kemajuan
Referensi :
1 Komentar
terima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusBBM MOD