Depok, 14 Mei 2015
No :001/KLS/V/2015
Lampiran :
Perihal :
Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Direktur PT. ABC
di Depok
Kami
telah melakukan audit atas pemasaran pada perusahaan PT. ABC untuk periode
2014. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan tersebut. Audit kami hanya mencakup
bidang pemasaran pada PT. ABC. Audit tersebut dimaksudkan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang akan terjadi, sehingga dimasa yang akan
datang perusahaan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami
sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
Bab I :
Informasi Latar Belakang
Bab II :
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV :
Ruang Lingkup Audit
Dalam
melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staff yang
berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
Tim
Audit
Adi
dan Annisa
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG
PT.
ABC (selanjutnya disebut
“Perusahaan”) berlokasi di Jl. ABC No. XX Depok Jawa Barat,
didirikan tanggal 20 Juni 2009 dan terdaftar pada tanggal 21 Juli 2010 oleh para
pendiri yang terdiri dari :
1. Mr. X
2. Mr. Y
Visi
perusahaan adalah untuk menjadi franchise minuman kopi blended siap saji no. 1
di Indonesia dengan investasi yang terjangkau. Misi perusahaan adalah untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen dengan berfokus pada produk, sistem dan
pelayanan yang berkualitas dengan budaya K-O-P-I, yakni Kreatif, Orientasi
kualitas, Produktif, dan Inovatif. Dengan motto yang dianut perusahaan yakni
“peluang bisnis yang low maintenance dan low investment, tapi high style dan
high profit”.
Susunan
organisasi Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pemilik/Founder : Mr. X
Manager : Mr. R
Kabag
I : Mr. I
Kabag
II : Mr. L
Kabag
III : Mr. H
Sedangkan
tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
1. Menilai bagaimana
perusahaan melaksanakan setiap program/aktivitas pemasaran untuk mencapai
tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
2. Menilai bagaimana
kebijakan produk, kebijakan penetapan harga, kebijakan distribusi, serta
kebijakan promosi dan publikasi yang diterapkan perusahaan.
3. Memberikan
berbagai saran perbaikan atas kelemahan Fungsi Pemasaran yang ditemukan.
BAB II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami
peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
- Kondisi
1) Pemasaran perusahaan tidak
menyesuaikan tujuan dengan perubahan kondisi.
2)
Perusahaan tidak memiliki prosedur
perencanaan pasar secara tertulis.
3) Perusahaan tidak menggunakan
prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun rencana pemasarannya.
4)
Perusahaan tidak mengendalikan
aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya, analisis pasar, dan audit
pemasaran.
5) Manajemen tidak mengetahui tentang
elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva pengalaman, kebijakan penetapan
harga pesaing.
6) Perusahaan tidak melakukan
evaluasi secara periodik terhadap anggota salurannya.
7) Perusahaan tidak mengevaluasi
secara periodik metode pengiriman produknya.
8) Anggaran promosi penjualan tidak
memadai.
9) Perusahaan tidak memiliki tujuan
periklanan dengan tegas.
10)
Program periklanan tidak berjalan
secara efisien.
- Kriteria
1) Perusahaan harus beradaptasi dengan terjadinya perubahan kondisi
bisnis. Perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi apabila memiliki
prosedur perencanaan pasar secara tertulis. Dengan prosedur perencanaan pasar
menghasilkan rencana yang tepat sesuai dengan strategi pencapaian tujuan
perusahaan
2) Perusahaan juga harus menggunakan prediksi pasar yang komprehensif
dalam menyusun rencana pemasarannya, mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui
analisis biaya, analisis pasar, dan audit pemasaran
3) Manajemen mengetahui tentang elastisitas
permintaan harga, pengaruh kurva pengalaman, kebijakan penetapan harga pesaing
untuk mengetahui bagaimana pengaruh informasi tersebut terhadap keputusan harga
produk.
4) Perusahaan secara periodic melakukan evaluasi
terhadap anggota salurannya, metode
pengiriman produknya sehingga hasil evaluasi ini digunakan sebagai umpan balik
dalam pengambilan keputusan distribusi dan metode pengiriman pada periode
berikutnya.
5) Anggaran promosi penjualan memadai sehingga
terjadi kesesuaiaan anggaran promosi dengan kebutuhan tujuan pemasaran. Perusahaan juga harus memiliki tujuan
periklanan yang dinyatakan dengan tegas agar program periklanan telah berjalan
secara efisien.
- Penyebab
1) Perusahaan hanya
melakukan review secara garis besar (umum) atas pengendalian manajemen. Belum
dilakukan upaya review secara komprehensif dan sistematik terhadap aktivitas
pemasaran perusahaan.untuk mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya
yang ekonomis dan efisien.
2) Perusahaan
menetapkan strategi pemasaran yang menawarkan bisnis minuman kopi blended
dengan harga terjangkau, unggul di kualitas dan cita rasa sesuai dengan
lingkungan pemasaran yang dihadapi dan perusahaan intensitas pesaingnya. Perusahaan
hanya bersaing di segmen pasar menengah kebawah hingga menengah.
3) Keterbatasan yang
secara internal dihadapi perusahaan adalah minimnya SDM yang dimiliki
perusahaan yang memiliki pengetahuan tentang bidang pemasaran atau berlatar
belakang pendidikan tinggi.
- Akibat
1)
Perusahaan menjadi pilihan untuk
berbisnis franchisee minuman kopi blanded siap saji hanya untuk kalangan
menegah kebawah sampai menengah., tidak ada rencana kerja pasti yang menjadi
patokan. Sehingga pendapatan dari para mitra kerjanya tidak stabil setiap
bulan, hanya beberapa daerah pemasaran yang pembelian bahan bakunya tergolong
stabil, tidak ada patokan khusus atau analisis khusus yang dilakukan oleh
perusahaan dalam upaya mengendalikan aktivitas pemasarannya.
2) Tidak ada informasi yang akurat
yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat keputusan harga produk.
3)
Perusahaan hanya melihat dari
pembelian kembali produknya dan mengevaluasi metode
pengiriman apabila ada kendala yang dihadapi, tidak mengevaluasi secara periodik.
4)
Tidak ada biaya tambahan untuk
promosi dan anggaran promosi belum
memadai, belum ada panduan periklanan yang dinyatakan
secara jelas, dan tidak berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.
- Pejabat yang bertanggung jawab : Manager dan Kabag Pemasaran.
Daftar Ringkasan Temuan Audit
No.
|
Kondisi
|
Kriteria
|
Penyebab
|
Akibat
|
1.
|
Pemasaran
perusahaan tidak menyesuaikan tujuan dengan perubahan kondisi.
|
Perusahaan
beradaptasi dengan terjadinya perubahan kondisi bisnis.
|
Perusahaan
tetap dengan tujuan awalnya yakni menjadi franchise minuman kopi blanded no.
1 di Indonesia.
|
Perusahaan
menjadi pilihan untuk berbisnis franchisee minuman kopi blanded siap saji
hanya untuk kalangan menegah kebawah sampai menengah.
|
2.
|
Perusahaan
tidak memiliki prosedur perencanaan pasar secara tertulis.
|
Dengan
prosedur perencanaan pasar menghasilkan rencana yang tepat sesuai dengan
strategi pencapaian tujuan perusahaan.
|
Manajemen
hanya berpatokan pada bagaimana pasar berkembang, melihat bagaimana sikap
dari pesaingnya, dan menyesuaikan dengan selera konsumen yang dinamis.
|
Tidak ada
rencana kerja pasti yang menjadi patokan. Sehingga pendapatan dari para mitra
kerjanya tidak stabil setiap bulan.
|
3.
|
Perusahaan
tidak menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun rencana
pemasarannya.
|
Prediksi
pasar dihasilkan dari metode yang tepat dan disusun berdasarkan informasi
prediksi pasar yang realistis.
|
Prediksi
pasar yang dilaksanakan oleh perusahaan hanya sebatas daerah mana yang bisa
dijadikan basis pemasarannya.
|
Hanya
beberapa daerah pemasaran yang pembelian bahan bakunya tergolong stabil.
|
4.
|
Perusahaan
tidak mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya, analisis
pasar, dan audit pemasaran.
|
Perusahaan
melakukan salah satu audit pemasaran secara vertikal atau horizontal.
|
SDM yang dimiliki
perusahaan tidak mengetahui analisis biaya.
|
Tidak ada
patokan khusus atau analisis khusus yang dilakukan oleh perusahaan dalam
upaya mengendalikan aktivitas pemasarannya.
|
5.
|
Manajemen
tidak mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva
pengalaman, kebijakan penetapan harga pesaing.
|
Elastisitas
permintaan harga, pengaruh kurva pengalaman, kebijakan penetapan harga
pesaing adalah informasi untuk membuat keputusan harga produk.
|
Manajemen
tidak mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva
pengalaman, maupun kebijakan penetapan harga pesaing.
|
Tidak ada
informasi yang akurat yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat keputusan
harga produk.
|
6.
|
Perusahaan
tidak melakukan evaluasi secara periodik terhadap anggota salurannya.
|
Hasil
evaluasi perusahaan yang secara periodik digunakan sebagai umpan balik dalam
pengambilan keputusan distribusi pada periode berikutnya.
|
Tidak ada
jadwal periodik untuk menilai franchiseenya karena tidak ada Supporting Fee
yang diberikan.
|
Perusahaan
hanya melihat dari pembelian kembali produknya.
|
7.
|
Perusahaan
tidak mengevaluasi secara periodik metode pengiriman produknya.
|
Hasil
evaluasi perusahaan yang secara periodik digunakan sebagai umpan balik dalam
pengambilan keputusan pengiriman pada periode berikutnya.
|
Tidak ada
jadwal periodik untuk menilai metode pengiriman yang digunakan.
|
Perusahaan
hanya mengevaluasi apabila ada kendala yang dihadapi.
|
8.
|
Anggaran
promosi penjualan tidak memadai.
|
Perusahaan
menyediakan anggaran untuk promosi, sehingga sesuai dengan kebutuhan tujuan
pemasaran.
|
Perusahaan
jarang mengikuti event-event khusus untuk mempromosikan produknya.
|
Tidak ada
biaya tambahan untuk promosi.
|
9.
|
Perusahaan
tidak memiliki tujuan periklanan dengan tegas.
|
Dengan
adanya tujuan periklanan yang dinyatakan dengan tegas dapat mendukung
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
|
Perusahaan
lebih banyak melakukan promosi secara umum.
|
Belum ada
panduan periklanan yang dinyatakan secara jelas.
|
10.
|
Program
periklanan tidak berjalan secara efisien.
|
Beban
periklanan dengan kegiatan pemasaran yang seharusnya dijalankan secara
efisien.
|
Perusahaan
tidak memiliki anggaran promosi yang pasti.
|
Tidak
berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.
|
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang dilakukan menemukan
beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajememn dimasa yang akan
datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
- Kelemahan yang terjadi pada
pengendalian manajemen yang dilakukan perusahaan.
- Kelemahan yang ditimbulkan akibat minimnya SDM yang dimiliki perusahaan yang memiliki pengetahuan tentang bidang pemasaran atau berlatar belakang pendidikan tinggi.
Atas
keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi
atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan
tersebut.
Rekomendasi :
1. Struktur organisasi perusahaan yang sederhana
mempermudah manajemen untuk mangambil kebijakan dalam fungsi pemasarannya.
Namun disayangkan, kemudahan itu tidak didukung dengan prosedur perencanaan
pasar yang jelas tertulis. Manajemen hanya berpatokan pada bagaimana pasar
berkembang, melihat bagaimana sikap dari pesaingnya, dan menyesuaikan dengan
selera konsumen yang dinamis. Sebaiknya manajemen mulai membuat prosedur
perencanaan pasar yang tertulis sehingga perusahaan memiliki rencana kerja
pemasaran yang jelas selama satu periode.
2. Hal lainnya yang menjadi perhatian adalah latar
belakang pendidikan SDM yang bekerja di bagian pemasaran. Memang, salah satu
visi dari perusahaan adalah untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Tapi sebagai bahan pertimbangan perusahaan, mungkin dengan ditambahnya tenaga
kerja profesional yang menguasai ilmu pemasaran, bisa lebih mendukung
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
3. Perusahaan perlu lebih banyak mengadakan aksi-aksi
sosial yang berhubungan dengan masyarakat. Karena selain berfungsi sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan, tapi bisa juga sebagai sarana promosi brand
perusahaan. Perusahaan juga lebih baik bukan hanya menyebutkan saja kegiatan sosialnya,
tapi juga menceritakannya.
4. Perusahaan perlu melakukan penilaian frachisee-nya,
metode pengiriman, dan kinerja saluran distribusinya secara periodik. Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan mempunyai informasi kinerja mengenai frachisee-nya,
metode pengiriman, dan kinerja saluran distribusi. Meskipun keputusan untuk
melakukan pembelian kembali bukan berada di perusahaan, tapi dengan adanya
informasi tersebut akan mempermudah manajemen dalam membuat keputusan mengenai
rekan kerjanya.
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT
Sesuai
dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi
masalah Fungsi Pemasaran PT. ABC.
Audit kami mencakup penilaian atas kebijakan produk,
kebijakan penetapan harga, kebijakan distribusi, serta kebijakan promosi dan
publikasi yang diterapkan perusahaan.
0 Komentar